Special Goodbye

"Goodbyes are not forever, goodbyes are not the end, they simply mean I’ll miss you. Until we meet again in the heaven.."
 

Adakalanya kebersamaan tidak bisa dinilai dengan seberapa lama kebersamaan itu terjalin? Tidak perlu tujuh tahun untuk membuat hal tersebut berharga atau kurang dari satu bulan untuk merindu..

Terkadang hanya dibutuhkan angka enam sejak keduanya dipertemukan hingga keduanya kembali terpisah dalam dunia dan dimensi berbeda..

Suatu senja dengan sebuah bangunan bernama Paris Van Java, sangat jauh dari sebuah romansa, namun cukup dapat menemukan dua buah manusia hingga satu diantara keduanya harus tiada dan yang lainnya hanya dapat merela..

Terkadang tidak perlu melihat usia untuk menetukan seseorang yang lebih dewasa, walau dengan canda berani membuka suatu percakapan pertama sudah dapat memperlihatkan siapa yang berperan sebagai dewasa dan sebaliknya..

Bulan berganti, janji terucap. Dua manusia berjanji untuk bersama. Bersama dalam banyak perbedaan. Yang pertama seseorang yang tumbuh dengan ketidak sempurnaan, penuh dendam, mengabdikan dirinya didalam sebuah pekerjaan yang memiliki risiko, menempatkan pekerjaan diatas segalanya. Menjaga kesehatan orang lain hingga lupa menjaga kesehatannya sendiri. Bekerja dengan jam kerja yang berbeda pada umumnya…

Manusia kedua, seseorang yang beberapa tahun lebih muda. Tumbuh dengan penuh kasih sayang kedua orang tuanya, penuh cinta kasih dalam hatinya. Memilih untuk bekerja dalam dunia angka. Memiliki jam kerja yang pasti. Namun terkadang perlu pergi keluar kota atau negeri untuk mengurus pekerjaan…

Seakan mustahil untuk bisa bersama, namun bulan ke bulan mereka lalui tanpa halangan berarti. Terkadang seminggu mereka hanya terbatas pada saling mendengarkan suara…

Frekuensi sudah tidak lagi berarti ketika keduanya saling menepati janji. Tidak perlu ada kompromi untuk saling memahami perannya masing-masing…

Hingga suatu hari, satu diantara kedua manusia tersebut menuntut satu hal. Satu hal yang tentu saja tidak bisa dikabulkan oleh pasangannya dalam waktu dekat. Walaupun rasa sayang dalam dirinya sudah besar, namun ada beberapa hal yang tidak bisa membuat permintaan pasangannya tersebut terlaksana…

Menikah…

Andai sang pasangan mengerti, mengapa pasangannya tersebut dengan tiba-tiba meminta suatu komitmen yang lebih. Mungkin mereka berdua sudah melaksanakan pernikahannya. Entah dengan pemberkatan di gereja atau suatu ijab kabul di depan penghulu. Jika tidak juga bisa, mungkin mereka dapat pergi keluar dari negaranya untuk mencari tempat dimana mereka bisa bersama…

Biaya? Bukan masalah untuk keduanya, dua bulan pertama sejak mereka bersama. Mereka sudah membuka rekening bersama. Rasa cinta keduanya untuk menjelajahi tempat-tempat baru serta minat keduanya pada acara-acara amal membuat mereka sepakat membuka rekening atas nama bersama…

Namun seakan semuanya sudah tidak berguna…

Tidak lebih dari empat belas hari, sang pasangan tak mampu lagi menahan rasa sakit dikepalanya. Sedangkan saat itu, keduanya sedang berada pada dua belahan dunia yang berbeda. Tanpa pikir panjang, sang keluarga segera membawanya ke negara tetangga (miris memang, dikalangan menengah keatas seakan pelayanan kesehatan di negara sendiri tidak dapat dipercaya)…

Ya, mereka membawanya. Membawa untuk terakhir kalinya…

Sang kekasih hanya bisa menunggu, berharap kekasihnya dapat kembali ke Indonesia seperti sedia kala. Air mata seakan sudah habis keluar setiap malamnya. Tidak! Bukan hanya ketika malam tiba. Seakan hampir setiap saat air mata itu keluar dari matanya. Hingga kurang lebih satu pekan, akhirnya nama sang kekasih tercinta kembali ke Indonesia. Hanya nama dan tubuh yang terbujur kaku tanpa nyawa…

Seakan hari itu menjadi hari terburuk yang ia rasakan. Sang kekasih bahkan tak sempat melihat wajahnya untuk terakhir kalinya. Namun ada sedikit perasaan lega, ia tau sang kekasih tidak perlu lagi merasakan nyeri yang selama ini terus menyerang kepalanya…

Kini saatnya, ia beranjak. Menyusun kembali hidup dan hatinya. Mencoba beranjak dari masa lalunya. Masa lalu yang indah, namun cukup disimpan dalam dada. Memohon ijin kepada dirinya dan yang maha kuasa. Untuk menemukan kembali belahan hati barunya..

Comments

Popular posts from this blog

Fighting Dragons With You (How You Can Survive in Medical Jungle)

Forgive But Never Forget