The Untold Story: Kontraksi Persalinan

"Kok Istri Saya Tidak Diapa-apakan?!"
     *Foto ilustrasi hanya menggunakan boneka peraga*



Bagi tenaga kesehatan mungkin kalimat ini sudah biasa terdengar, bagi orang awam mungkin sering baca atau dengar cerita orang juga di media?

Ya! Kalimat itu, kalimat yang kadang membuat saya orang yang memiliki kesabaran tipis harus berjuang keras menahan amarah dan tetap tersenyum. Sambil kembali menjelaskan ulang apa yang sedang terjadi sebenarnya.

Disini saya ingin membahas ucapan seperti ini yang didengar oleh saya ketika menangani pasien kandungan…

Jadi saat ada pasien kandungan datang dengan keluhan : keluar air-air banyak dari jalan lahir, keluar lendir bercampur darah atau mulas-mulas. Biasanya saya bekerja sama dengan para ibu bidan dan para perawat untuk melakukan assessment awal.



Dari situ kami bisa menentukan pasien aman (observasi) atau tidak aman (butuh tindakan segera). Yap benar tidak semua pasien yang akan melakukan lahiran akan dilakukan tindakan seperti di televisi, engga!

Jika tanda vital pasien dan bayi bagus, pembukaan bagus, hasil laboratorium bagus dan kontraksi/mulas bagus (YAP mulas bagus), serta memungkinkan untuk si ibu melakukan persalinan normal (pervaginam) kami akan melakukan observasi kemajuan persalinan.

Nah tindakan observasi kemajuan persalinan ini yaitu berupa memeriksa berkala pembukaan, tanda vital dan denyut jantung bayi. Berkala yah jadi ga tiap detik dilakukan. Lalu bagaimana dengan pasien yang kesakitan karena mulas. Mulas merupakan salah satu kunci keberhasilan dari persalinan. Jadi janganlah sang suami atau keluarga teriak ke bidan, perawat atau dokter :

“INI ISTRI SAYA KESAKITAN GA BISA DIKASIH OBAT DULU APA?”

Percayalah jika kami jahat, kami sudah memasukan obat anti nyeri buat istri bapak. Kenapa dibilang bila kami jahat? Karena jika mulas itu hilang, proses persalinan dipastikan tidak akan bisa berjalan, berarti membahayakan ibu dan juga bayi. Dan segera harus dilakukan intervensi berupa operasi sectio. Belum tidak semua obat anti nyeri itu aman untuk bayi dalam kandungan.

Memang bagi orang diluar tenaga kesehatan, tindakan observasi tidak tampak seperti tindakan (seperti tidak diapa-apakan). Maka dari itu biasanya saya selalu diawal menjelaskan keadaan pasien dan apa yang akan dilakukan (termasuk observasi ini). Tapi entah mengapa, terkadang masih saja ada suami atau keluarga yang baru datang tiba-tiba langsung teriak-teriak seperti itu.

Percayalah kami para garda depan pelayanan kesehatan selalu bertujuan menyelamatkan pasien. Namun kami bukan malaikat, kami punya batas kesabaran. Jangan sampai dengan bentakan-bentakan anda, kami menjadi tidak ikhlas dalam mengerjakan tugas kami. Itulah alasan di negara-negara maju, melakukan kekerasan fisik maupun verbal pada petugas medis akan dikenakan pidana, karena akan mengganggu kinerja si tenaga medis tersebut dan ditakutkan munculnya human error.

Mencegah itu semua, alangkah baiknya saat mengantar pasien. Pastikan orang yang mengambil keputusan selalu ada ditempat (tidak pergi-pergian) dan untuk keluarga lain sebelum bentak-bentak kami tenaga kesehatan coba tanyakan dulu ke keluarga yang mendampingi dari awal. Jika memang tidak ada coba tanyakan dengan baik-baik terlebih dahulu. Dengan seperti itu hubungan tenaga kesehatan dan pasien akan lebih baik, sehingga pelayanan akan maksimal.

Comments

Popular posts from this blog

Fighting Dragons With You (How You Can Survive in Medical Jungle)

Special Goodbye

Forgive But Never Forget