Y.O.L.O


The world is a book and those who do not travel read only a page

~ Saint Augustine~

 

Banyak teman-teman selalu berkata “jalan-jalan terus ih”, biasanya saya cuma senyum sambil jawab dengan jawaban yang diplomatis “Allhamdulilah”.

Tapi sebetulnya dibalik kata “Allhamdulillah” banyak hal yang bagi saya tidak perlu orang itu tahu. Sampai suatu saat ada orang yang menganggap saya sedang “panjat sosial”, lagi-lagi saya cuma senyum dan jadikan itu sebagai bahan bercanda. Tapi itu yang membuat saya menulis tulisan ini.

Untuk saya, melihat “dunia” adalah mimpi saya semenjak kecil. Berkat mimpi saya ini, saya tumbuh menjadi anak dengan minat terhadap geografi yang tinggi. Ketika saya sekolah dasar saya sudah hapal hampir seluruh nama negara di dunia (disaat teman-teman sekolah saya saat itu mungkin hanya hapal negara-negara terkenal). Ketika saya SMA walaupun saya masuk jurusan IPA justru kamar saya dihiasi dengan peta. Kecintaan saya terhadap negara-negara sangat besar.

Tapi tentu saja mimpi tidak selalu mudah untuk diraih. Saya terlahir bukan dari keluarga yang kaya raya, yang jika ingin pergi kemana tinggal bilang. Bukan. Ditambah saya masuk fakultas kedokteran yang liburan bisa dibilang suatu hal yang langka. Dan lucunya sat itu keluarga saya juga selalu berlibur tidak perduli dengan jadwal saya, yang penting jadwal mereka. Berbeda saat jadwal saya kosong tapi semisal adik saya tidak, maka tidak akan kita pergi berlibur.

Tapi tentu saya tidak menyerah, saya bertekad, “oke saya menjadi dokter, mengumpulkan uang sendiri, kemudian suatu saat saya akan merealisasikan mimpi saya”

Walaupun saya sudah bertekad, tetap saja mimpi saya sulit direalisasikan. Entah itu karena kuliah atau memang biayanya tidak ada (yap jadi dokter itu gak gampang cari uang, makanya kalau mau kaya jadi pengusaha)

Sampe akhirnya saya mengalami “near death experience”, saat itu saya sudah berpikir oke hidup saya tidak akan lama lagi. Semua orang yang datang menjenguk mengeluarkan ekspresi-ekspresi yang membuat saya semakin berpikir, oke saya gak akan selamat nih. Tentu hal itu semakin membuat saya depresi. Sampai akhirnya keadaan semakin membaik. Saya dinyatakan fit kembali.

Saat itu saya berpikir, gila kematian bisa segitu dekatnya dengan kita tanpa melihat usia. Dan saya mulai sadar apa yang orang sering katakan, gunakan waktu sebaik mungkin.

Sejak saat itu saya berpikir, untuk apa kita bekerja mengumpulkan uang, tapi mimpi kita sejak kecil tidak terealisasikan? Kalaupun saya hidup sampai tua, ketika saya memilik uang banyak apakah yakin bisa mengelilingi dunia dengan fisik yang sudah renta? Belum kalau ternyata saya hidup tidak sampai tua?

Pikiran-pikiran itu yang membuat saya, oke setiap bulan minimal saya harus pergi ke suatu tempat satu kali. Dan saya realisasikan. Terkadang memang tidak murni berlibur, tapi disertai ada conference. Tapi setidaknya saya keluar dari lingkungan sehari-hari.

Setelah dirasakan, justru hal tersebut berdampak positif untuk pikiran dan tubuh saya sendiri. Saya lebih jarang drop dan lebih fresh setiap setelah melakukan perjalanan kesuatu tempat. Untuk pikiran juga saya bisa lebih berpikiran luas, tidak nyinyir, emosi terjaga dan semangat bekerja meningkat.

Kerugiaannya ada? Sebetulnya saya tidak bilang itu kerugian tapi konsekuensi. Konsekuensinya berarti saya dalam sebulan jadwal kerja menjadi penuh. Oh tentu saja tabungan berkurang.

Tapi dengan apa yang saya rasakan selama ini (terutama sudah pernah merasakan near death experience), tentu saja saya tetap akan memilih memiliki uang cukup tapi sudah menjelajah keberbagai tempat dibanding uang melimpah tapi tidak tau tempat-tempat indah di dunia ini.

You Only Live Once

Choose your decision wisely..

Pesan terselubung dari tulisan ini, hey you yang bilang saya sedang panjat sosial dengan liburan. Please panjat sosial itu bukan dengan liburan, ga ada gunanya. Anda juga tidak tau what I’ve been through. Mending anda banyak-banyak liburan deh seriously itu bisa bikin hati dan pikiran sehat gak nyinyir hehehe..


Comments

Popular posts from this blog

Fighting Dragons With You (How You Can Survive in Medical Jungle)

Special Goodbye

Forgive But Never Forget